Saturday, September 27, 2014

Hendra - Pecinta Ayam Jago


Pria yang akan menjadi responden saya kali ini ialah bernama Hendra, ia bekerja sebagai seorang supir pribadi yang berdomisili di daerah Petamburan Jakarta Pusat. Biasanya ia bekerja dari hari Senin hingga Jumat, tetapi sesekali pada saat hari sabtu ia masuk untuk mengantar atasannya pergi. Oleh karena itu ia menjadi jarang pulang kerumahnya, seminggu sekali ia pulang kerumah keluarganya hal ini dikarenakan Pak Hendra harus berada dirumah atasannya dari hari Senin hingga Jum’at untuk menjaga rumah atasannya. Sebenarnya hari libur pak Hendra itu tidak menentu, tetapi biasanya hari libur jatuh pada hari Sabtu atau Minggu.

Aktivitas yang dilakukan oleh pak Hendra pada saat leisure time cukup unik, dikarenakan ia mempunya hobby yaitu memelihara Ayam. "saya kalo weekend mah ngeliatin ayam aja udah seneng sambil minum kopi" Oleh karena itu pada saat hari libur datang hal yang dilakukannya ialah merawat ayamnya dari mulai memandikan, memberi makan dan banyak hal lainnya. ia pun memiliki enam ekor Ayam yang berjenis Ayam Jago Bangkok. Hal lain yang dilakukan oleh ia ialah mengadu Ayam Jago miliknya dengan milik orang lain tetapi tidak menggunakan uang seperti yang dilakukan oleh orang lainnya. ia pun menyebut “suka ngadu ayam buat trend-an aja bukan pake uang gitu”. Ia tidak menyukai jika harus mengikuti taruhan ayam dikarenakan ia memang tidak tertarik dengan hal tersebut. Menurut ia orang yang memiliki hobby sama dengan ia pun banyak. Ia pun mengatakan jika sekarang sudah jarang pergi ke tempat rekreasi dikarenakan sibuk dengan pekerjaannya dan lebih memilih untuk merawat Ayam jago yang ada dirumahnya.

Awalnya ia memiliki hobby ini dikarenakan melihat tetangganya yang mempunyai Ayam Jago, ia pun melihat bagaimana tetangga itu memandikan ayam tersebut dan merawatnya. Oleh karena hal itu ia pun mulai untuk memelihara ayam, dimulai dengan membeli Ayam berjenis jantan kemudian ia ingin “macek” yang mana untuk mengembang biakkan ayam tersebut. Setelah itu ia membeli ayam berjenis betina dan mengawinkannya untuk memperoleh lebih banyak ayam, ia pun hingga sekarang ini mempunyai ayam sebanyak enam ekor. Hobby yang dilakoni ini sudah dijalankan selama 2 tahun.

Ia pun tidak menyukai kegiatan rekreasi dikarenakan ‘sudah bosan’ dengan Jakarta, ia pun mengatakan kegiatan tersebut banyak dilakukannya ketika dulu ia belum menikah, ia sering berjalan bersama teman-temannya ketika dulu masih belum menikah. Pak Hendra memiliki 3 orang anak, tetapi kedua anak sudah menikah sedangkan yang ketiga berusia 12 tahun. Ketika anak yang terakhir ingin melakukan rekreasi, ia cenderung pergi bersama dengan teman-temannya  dan juga melakukan kegiatan seperti karate. Oleh karena itu pak Hendra menghabiskan waktunya untuk merawat ayamnya yang dipelihara. Tetapi ketika melakukan liburan ia memilih Ancol, menurut ia harga masuk yang hanya 15 ribu rupiah dan berenang dipantai bersama dengan keluargany sudah cukup menyenangkan.

Memorable experience yang dialami ialah ketika muda dulu, ia dipanggil oleh Roy Martin dengan teman-temannya. ia pun pernah taruhan untuk menggoda seorang wanita berkenalan dan ia menang dalam taruhan tersebut “waktu dulu muda mah jago tapi sekarang sudah sadar, hahaha” dan hal yang dialami berikutnya ialah ketika temannya mengajak untuk berenang dikota Bogor, pada zaman dahulu belum banyak orang Jakarta yang pergi ke Bogor dan pada saat disana ia mencoba untuk berenang dan ia langsung menggigil dikarenakan airnya yang begitu dingin berbeda dengan apa yang ada di Jakarta. “saya diketawain sama teman-teman saya, hahaha”. Ia pun juga pernah mengalami pengalaman tidak terlupakan ketika pada zaman dahulu menaiki angkutan umum, ia pernah kena todong dengan penjahat bersama teman-temannya didalam angkutan umum tersebut dengan cepat ia langsung menyembunyikan dompetnya didalam sepatu ia dan menginjaknya dengan kakinya “mana dompetnya, saya gak bawa dompet” itulah akhirnya ia lolos dari penjahat tersebut. Tetapi hal yang tidak menyenangkan jika ia menjadi saksi dalam kasus tersebut, para polisi biasanya kerap untuk meminta uang bensin untuk mempercepat masalah tersebut.

Annoying experience yang dialaminya ialah ketika pada hari sebelumnya ia memenangkan lomba adu ayam bersama tetangganya dan pada saat itu ada orang yang ingin menawar untuk memiliki ayam pak Hendra, tetapi pak Hendra tidak mau menjual ayam tersebut dikarenakan ia ingin mengembang biakkan ayam tersebut untuk mempunyai banyak ayam dengan harapan ayam yang lahir bisa menjadi ayam yang hebat seperti induknya. Tapi apesnya pada saat pagi hari ayam tersebut dicuri dengan orang lain “tapi udah ilang mau diapain lagi”. Hal lainnya ialah ketika ia mengadu ayam yang dimilikinya dengan ayam orang lain, ayam yang dimilikinya kalah “ayam saya babak belur dan biru-biru gitu terus saya kasih obat ‘bodrex’ 5 butir dan pagi-pagi istri bilang itu pak ayamnya mati pada biru-biru yah overdosis hahaha” hal itulah yang menyebabkan ayamnya mati.

Dalam merawat ayam yang dimilikinya, ia pun memberikan vitamin atau jamu kepada ayamnya tersebut, jamu yang diberikan kepada ayamnya tersebut bernama ‘power’ dan dosisnya pun berbeda-beda. Pada saat ia ingin mengadu ayam tersebut, ayam akan diberikan 4 butir ‘power’ untuk kekuatannya dan sedangkan pada hari biasa ia memberikan satu butir untuk menjaga stamina dari ayam tersebut. Dan juga ia harus rajin memandikan ayam tersebut dan menjemur ayamnya tersebut. Tetapi ia pernah menjemur ayam tersebut terlalu lama didalam kandang khusus untuk menjemur ayam dan akhirnya mati dikarenakan terlalu lama menjemur ayamnya dikandang. Biaya yang dikeluarkan untuk merawat ayamnya 96 ribu rupiah per minggu, dikarenakan untuk membeli beras merah dan berbagai macam jamu maupun lainnya untuk ayam yang dipeliharanya. Ketika ayam  yang dimilikinya bertelur banyak, ia pun kerap untuk menjual ayam tersebut maupun memakannya.


Ketika ditanya untuk diadakan event untuk adu ayam ia pun tidak tertarik. Ia mengatakan ‘saya tidak tertarik dan takut tergiur”, menurut ia pun banyak yang mengadakan kontes adu ayam bahkan pemerintah pun pernah mengadakannya, tetapi ia tidak tertarik untuk mengikutinya dikarenakan ia tidak menyukai hal seperti itu dan takut menjadi judi. “daripada diadu mending ayamnya diliatin aja” dan juga “kalo udah bosen saya ayamnya mending dimakan aja, hahaha udah 10 ekor kali dimakan’ hal ini menutup wawancara saya dengan pak Hendra.

No comments:

Post a Comment