Pria yang akan menjadi responden saya kali ini ialah bernama
Hendra, ia bekerja sebagai seorang supir pribadi yang berdomisili di daerah
Petamburan Jakarta Pusat. Biasanya ia bekerja dari hari Senin hingga Jumat,
tetapi sesekali pada saat hari sabtu ia masuk untuk mengantar atasannya pergi.
Oleh karena itu ia menjadi jarang pulang kerumahnya, seminggu sekali ia pulang
kerumah keluarganya hal ini dikarenakan Pak Hendra harus berada dirumah
atasannya dari hari Senin hingga Jum’at untuk menjaga rumah atasannya.
Sebenarnya hari libur pak Hendra itu tidak menentu, tetapi biasanya hari libur
jatuh pada hari Sabtu atau Minggu.
Aktivitas yang dilakukan oleh pak Hendra pada saat leisure
time cukup unik, dikarenakan ia mempunya hobby yaitu memelihara Ayam. "saya kalo weekend mah ngeliatin ayam aja udah seneng sambil minum kopi" Oleh
karena itu pada saat hari libur datang hal yang dilakukannya ialah merawat
ayamnya dari mulai memandikan, memberi makan dan banyak hal lainnya. ia pun
memiliki enam ekor Ayam yang berjenis Ayam Jago Bangkok. Hal lain yang
dilakukan oleh ia ialah mengadu Ayam Jago miliknya dengan milik orang lain
tetapi tidak menggunakan uang seperti yang dilakukan oleh orang lainnya. ia pun
menyebut “suka ngadu ayam buat trend-an aja bukan pake uang gitu”. Ia tidak
menyukai jika harus mengikuti taruhan ayam dikarenakan ia memang tidak tertarik
dengan hal tersebut. Menurut ia orang yang memiliki hobby sama dengan ia pun
banyak. Ia pun mengatakan jika sekarang sudah jarang pergi ke tempat rekreasi
dikarenakan sibuk dengan pekerjaannya dan lebih memilih untuk merawat Ayam jago
yang ada dirumahnya.
Awalnya ia memiliki hobby ini dikarenakan melihat
tetangganya yang mempunyai Ayam Jago, ia pun melihat bagaimana tetangga itu
memandikan ayam tersebut dan merawatnya. Oleh karena hal itu ia pun mulai untuk
memelihara ayam, dimulai dengan membeli Ayam berjenis jantan kemudian ia ingin
“macek” yang mana untuk mengembang biakkan ayam tersebut. Setelah itu ia
membeli ayam berjenis betina dan mengawinkannya untuk memperoleh lebih banyak
ayam, ia pun hingga sekarang ini mempunyai ayam sebanyak enam ekor. Hobby yang
dilakoni ini sudah dijalankan selama 2 tahun.
Ia pun tidak menyukai kegiatan rekreasi dikarenakan ‘sudah
bosan’ dengan Jakarta, ia pun mengatakan kegiatan tersebut banyak dilakukannya
ketika dulu ia belum menikah, ia sering berjalan bersama teman-temannya ketika
dulu masih belum menikah. Pak Hendra memiliki 3 orang anak, tetapi kedua anak
sudah menikah sedangkan yang ketiga berusia 12 tahun. Ketika anak yang terakhir
ingin melakukan rekreasi, ia cenderung pergi bersama dengan teman-temannya dan juga melakukan kegiatan seperti karate.
Oleh karena itu pak Hendra menghabiskan waktunya untuk merawat ayamnya yang
dipelihara. Tetapi ketika melakukan liburan ia memilih Ancol, menurut ia harga
masuk yang hanya 15 ribu rupiah dan berenang dipantai bersama dengan keluargany
sudah cukup menyenangkan.
Memorable experience yang dialami ialah ketika muda dulu, ia
dipanggil oleh Roy Martin dengan teman-temannya. ia pun pernah taruhan untuk
menggoda seorang wanita berkenalan dan ia menang dalam taruhan tersebut “waktu
dulu muda mah jago tapi sekarang sudah sadar, hahaha” dan hal yang dialami
berikutnya ialah ketika temannya mengajak untuk berenang dikota Bogor, pada
zaman dahulu belum banyak orang Jakarta yang pergi ke Bogor dan pada saat
disana ia mencoba untuk berenang dan ia langsung menggigil dikarenakan airnya
yang begitu dingin berbeda dengan apa yang ada di Jakarta. “saya diketawain
sama teman-teman saya, hahaha”. Ia pun juga pernah mengalami pengalaman tidak
terlupakan ketika pada zaman dahulu menaiki angkutan umum, ia pernah kena
todong dengan penjahat bersama teman-temannya didalam angkutan umum tersebut dengan
cepat ia langsung menyembunyikan dompetnya didalam sepatu ia dan menginjaknya
dengan kakinya “mana dompetnya, saya gak bawa dompet” itulah akhirnya ia lolos
dari penjahat tersebut. Tetapi hal yang tidak menyenangkan jika ia menjadi
saksi dalam kasus tersebut, para polisi biasanya kerap untuk meminta uang
bensin untuk mempercepat masalah tersebut.
Annoying experience yang dialaminya ialah ketika pada hari
sebelumnya ia memenangkan lomba adu ayam bersama tetangganya dan pada saat itu
ada orang yang ingin menawar untuk memiliki ayam pak Hendra, tetapi pak Hendra
tidak mau menjual ayam tersebut dikarenakan ia ingin mengembang biakkan ayam tersebut
untuk mempunyai banyak ayam dengan harapan ayam yang lahir bisa menjadi ayam
yang hebat seperti induknya. Tapi apesnya pada saat pagi hari ayam tersebut
dicuri dengan orang lain “tapi udah ilang mau diapain lagi”. Hal lainnya ialah
ketika ia mengadu ayam yang dimilikinya dengan ayam orang lain, ayam yang
dimilikinya kalah “ayam saya babak belur dan biru-biru gitu terus saya kasih
obat ‘bodrex’ 5 butir dan pagi-pagi istri bilang itu pak ayamnya mati pada
biru-biru yah overdosis hahaha” hal itulah yang menyebabkan ayamnya mati.
Dalam merawat ayam yang dimilikinya, ia pun memberikan
vitamin atau jamu kepada ayamnya tersebut, jamu yang diberikan kepada ayamnya
tersebut bernama ‘power’ dan dosisnya pun berbeda-beda. Pada saat ia ingin
mengadu ayam tersebut, ayam akan diberikan 4 butir ‘power’ untuk kekuatannya
dan sedangkan pada hari biasa ia memberikan satu butir untuk menjaga stamina
dari ayam tersebut. Dan juga ia harus rajin memandikan ayam tersebut dan
menjemur ayamnya tersebut. Tetapi ia pernah menjemur ayam tersebut terlalu lama
didalam kandang khusus untuk menjemur ayam dan akhirnya mati dikarenakan
terlalu lama menjemur ayamnya dikandang. Biaya yang dikeluarkan untuk merawat
ayamnya 96 ribu rupiah per minggu, dikarenakan untuk membeli beras merah dan
berbagai macam jamu maupun lainnya untuk ayam yang dipeliharanya. Ketika
ayam yang dimilikinya bertelur banyak,
ia pun kerap untuk menjual ayam tersebut maupun memakannya.
Ketika ditanya untuk diadakan event untuk adu ayam ia pun
tidak tertarik. Ia mengatakan ‘saya tidak tertarik dan takut tergiur”, menurut
ia pun banyak yang mengadakan kontes adu ayam bahkan pemerintah pun pernah
mengadakannya, tetapi ia tidak tertarik untuk mengikutinya dikarenakan ia tidak
menyukai hal seperti itu dan takut menjadi judi. “daripada diadu mending
ayamnya diliatin aja” dan juga “kalo udah bosen saya ayamnya mending dimakan
aja, hahaha udah 10 ekor kali dimakan’ hal ini menutup wawancara saya dengan
pak Hendra.
No comments:
Post a Comment