Tampak depan
Tempat yang kami kunjungi ialah Trafique
Coffee, tempat ini baru saja dibuka pada bulan Juni 2014. Pada awalnya pemilik
mempunyai business sebagai distributor kopi bagi café yang ada di sekitar Jakarta,
kemudian ia mengembangkan bisnisnya hingga membuka café. Trafique Coffee
mempunyai konsep sebagai tempat untuk orang yang menyukai minum kopi dan orang
yang ingin melakukan pekerjaan mereka selain harus mengerjakannya didalam
kantor. Oleh karena itu konsumen yang di targetkan oleh mereka ialah konsumen
yang ingin melakukan pekerjaan mereka sembari menikmati kopi untuk melakukan
aktivitas mereka tersebut. Konsep tempat yang ditawarkan pun seperti kantor
dikarenakan mereka memang mempunyai konsep “working space” dimana konsumen yang
datang bisa untuk bekerja maupun ngobrol bersama dengan temannya. dikarenakan
dahulunya owner sebagai distributor coffee, maka menu andalan yang ditawarkan
ialah minuman berbasis coffee. Kitchen yang ada pun dibuat dengan konsep open
kitchen dikarenakan konsumen dapat melihat langsung bagaimana kopi mereka mulai
dari penggilingan biji kopi hingga menjadi minuman kopi “ kita tidak ingin kopi
menjadi rahasia kita ingin transparin cara buatnya”. Hal ini dikarenakan owner
ingin melihat interaksi antara barista dengan customer yang mana akan
menimbulkan kepuasan dari sisi customer.
Suasana Open Kitchen
Oleh karena itu pada saat kami mengunjungi
Trafique Coffee, kebanyakkan dari customer ialah para pekerja dan juga sebuah
team yang sedang mengadakan rapat didalam meeting room yang terdapat di
Trafique Coffee. Hal ini dikarenakan kembali lagi kekonsep dimana orang yang
dapat memindahkan pekerjaannya dari kantor ke café. Biasanya pada beberapa café
stopkontak yang tersedia tidak terlalu banyak, tetapi didalam Trafique Coffee
stopkontak yang tersedia di setiap tempat duduk. Konsumen yang datang pun
sebagian besar ialah kelas medium to high dikarenakan lokasi tempat yang berada
di Jalan Hang Tuah Jakarta Selatan yang mana merupakan kawasan elit. Tetapi menurut
manajemen harga yang ditawarkan ialah value for money dikarenakan dibandingkan
dengan tempat lainnya, harga yang ditawarkan cukup ramah mulai dari 20 ribu -
65 ribu rupiah. Jam paling padat menurut ia ialah setelah jam makan siang,
dikarenakan kebanyakkan coffee shop yang ada di Jakarta ramai setelah jam makan
siang. Hari yang paling ramai ialah hari libur “weekend is the highest traffic
of customer, can double it” dimana jumlah pengunjung yang datang dua kali lipat
dibandingkan dengan hari biasa. Media promosi yang dilakukan oleh Trafique
Coffee ialah media social dikarenakan menurut ia “media social is the most
powerful and dangerous marketing” oleh karena itu ia mengandalkan sosial media
sebagai marketing dari trafique coffee.
Suasana tempat duduk
No comments:
Post a Comment