Perempuan yang akan saya wawancara kali ini seseorang yang
bernama Raisa Nafila, ia biasa dipanggil oleh temannya dengann sebutan Raisa.
Ia berdomisili didaerah Petamburan Jakarta Pusat. Raisa sedang menempuh
pendidikannya di Universitas Bina Nusantara dengan jurusan Arsitektur. Menurut
Raisa leisure ialah semacam aktivitas yang dilakukan di waktu luang untuk
menghilangkan stress yang ada di hari biasanya. Menurut ia leisure cukup
penting dikarenakan menurut ia jurusan Arsitektur jadwal kuliahnya yang cukup
padat dan juga deadline tugasnya yang sangat cepat membuat para mahasiswa
Aristektur cukup sibuk dalam kuliahnya. “apalagi tiap minggu kita harus
ngeliatin dosennya progress dari tugas perancangan kita, itu udah cukup membuat
sibuk menurut gua” ujar Raisa. Tetapi menurut ia waktu luang yang adapun cukup
dan sama dengan orang yang kuliah dijurusan lainnya, deadline tugas saja yang
membuat jurusan Arsitektur terlihat sibuk dibandingkan dengan yang lainnya.
Aktivitas yang sering dilakukan Raisa dalam waktu leisurenya
ialah pergi ke salon maupun olahraga. Ia pun juga cukup senang ketika waktu
leisure datang berjalan-jalan ke mall sendiri. Tetapi ketika bersama dengan
teman-temannya ia lebih memilih ke café untuk meminum kopi. Hal ini dikarenakan
banyaknya teman yang menyukai kopi dan nongkrong, menurut Raisa café merupakan
tempat yang pas untuk mengakomodir itu. “kopi itu bisa memenangkan” hal yang
dilontarkan Raisa ini dikarenakan ketika meminum kopi bersama teman bisa
menghilang penat yang ada dan juga mengobrol bersama teman membuat jenuh yang
ada hilang dengan sendirinya. Dan juga biasanya ketika berada café ia bersama
teman-temannya menyempatkan untuk foto bersama dengan temannya “foto biasa cewe-cewe gitu”. Dan juga ketika
mereka memiliki tugas, café merupakan destinasi bagi mereka untuk mengerjakan
tugas “biasanya bagi beberapa temen gua café juga tempat buat nyari inspirasi
buat tugas”. Dalam memilih tempat untuk minum kopi tempat yang dikunjungi
biasanya berbeda, dikarenakan ia dan teman-temannya juga suka untuk mencari
tempat yang baru untuk meminum kopi.
Aktivitas yang tidak suka dilakukan oleh Raisa ialah ketika
dirinya diajak untuk mengikuti lari pada
saat Car Free Day (CFD), memang Raisa menyukai olahraga tetapi ia menyukai
melakukan aktivitas tersebut dengan tempat indoor. Ketika dirinya diminta untuk
melakukan olahraga lari, ia pun lebih prefer melakukannya dirumah dengan alat
treadmill. Tetapi ketika temannya mengajak untuk bersepeda pada saat CFD ia
tidak menolaknya “pokoknya gasuka aja kalo lari lagi CFD”. Dikarenakan ia
kurang menyukai olahraga lari, makanya ketika melakukan treadmill ia hanya
jogging saja.
Tempat favorit yang dikunjungi oleh raisa ialah café yang
menyajikan kopi, dikarenakan menurut ia hampir semua café yang berada di Jakarta
sudah cukup enak. Dan juga banyaknya
varian minuman yang disajikan oleh café didaerah Jakarta. Menurut ia salah satu
alasan juga mendatangi café ialah melihat barista
membuat kopi yang menurut Raisa cukup keren untuk dilihatnya. Dan juga ia
senang untuk mengunjungi restoran pada saat weekend. Contoh café yang sering
didatangi oleh raisa dan teman-temannya ialah mengunjungi coffeberian didaerah panglima polim. Ia pun sering datang ketempat
tersebut dikarenakan rasa minuman kopinya yang begitu enak sehingga membuat ia
terus datang kembali walaupun dengan harga yang cukup mahal. Ketika dalam
memilih café berdasarkan tempat, maka tempat yang dikunjunginya ialah Traffique
Coffee berlokasi didaerah hang tuah, hal ini dikarenakan menurut ia tempat yang
ada cukup menarik untuk dilihatnya dan juga nyaman ketika harus mengobrol
ditempat tersebut “bahkan gua udah 4 kali kesana dan nongkrong sampe 3 jam
gitu”
Sebenarnya Raisa pada awalnya tidak menyukai kopi,
dikarenakan menurut ia rasa kopi yang pahit tidak enak untuk diminum. Tetapi
ketika kuliah ia menyempatkan dirinya untuk meminum kopi dikarenakan ketika
tugasnya padat ia harus begadang dan menurut ia kopi cukup membantu untuk
membuat dirinya tetap semangat dalam mengerjakan tugas. Dan juga ajakan
teman-temannya ke café yang menyediakan minuman berbasis kopi membuat ia jadi
terbiasa untuk meminum kopi walaupun raisa masih tidak menyukai kopi yang cukup
strong dan rasa pahit seperti espresso, tetapi ia menyukai minuman kopi yang
rasanya tidak terlalu pahit seperti crème brulee, frappucino dan lainnya yang
rasa kopinya tidak cukup strong dan merupakan campuran dari berbagai bahan.
Salah satu yang membuat kopi itu menarik juga ialah tampilannya yang sudah
menggunakan ‘latte art’ dan bahkan sebuah café di Jakarta memiliki barista yang
bisa melukiskan wajah pengunjungnya dengan tampilan yang cukup detail bahkan
menurut Raisa “kopi menjadi salah satu ‘teman’ terbaik” dikarenakan menurut ia
kopi mempunyai banyak keuntungan ketiks harus mengerjakan tugas dapat membuat
dirinya terjaga hingga beberapa jam. Ia pun mengatakan bahwa pengalaman dirinya
untuk mencoba kopi ialah pengalaman terbaik, mungkin ia akan menyesal jika
tidak mencoba kopi dikarenakan ketika ia sekarang sudah mengenal kopi membuat
ia menjadi lebih sering untuk berkeliling kota Jakarta untuk mencari café yang
menyediakan kopi terbaik di Jakarta dan menjadikan meminum kopi menjadi
aktivitas pada saat leisure time datang.
Tempat yang tidak disukai dikunjungi Raisa ialah Cilandak
Town Square, dikarenakan menurut ia store-store yang ada di mall tersebut tidak
terlalu banyak jika dibandingkan dengan mall lainnya yang ada di Jakarta. Mall
kedua yang tidak disukai berikutnya ialah Pondok Indah Mall dikarenakan menurut
ia tempat tersebut sangat padat pada saat weekend datang. Ia pun sebenernya
tidak menyukai mall dan juga isinya yang terkesan begitu saja dan sama dengan
mall lainnya. Jika ia harus menghabiskan uangnya untuk satu kegiatan maka
tempat ia lebih prefer untuk menghabiskannya berkunjung ke café dan meminum kopi
ataupun makan di café yang ada.
Annoying experience yang pernah dialami oleh Raisa ialah
ketika ia mengunjungi café ‘Union’ pada saat itu ia memesan kopi dengan
teman-temannya. pada saat memesan pun Ia mengharapkan ekspektasi yang tinggi
pada saat penyajian minuman kopi, tetapi pada saat minuman tersebut datang ke
mejanya, ekspektasi Raisa pun langsung jatuh “itu dia cuman kaya gelas kopi
dikasih es aja” padahal ia memesan minuman yang cukup berbeda dengan apa yang
ditampilkannya. Pada saat meminumnya pun rasa yang ada ialah rasa seperti kopi
dengan es saja, tidak ada yang special dari rasa minuman tersebut padahal uang
yang dikeluarkan pun cukup lumayan untuk sekedar minum kopi. Dan hal terburuk
yang terjadi ialah sehabis meminum kopi tersebut hal yang dirasakan ialah sakit
perut padahal menurut ia “padahal udah 2 kali kesana dan hal yang dialami sama
aja” jadi Raisa tidak akan menyarankan untuk ke tempat tersebut.
Memorable experience yang pernah dialami raisa ialah ketika
mendatangi sebuah restoran di Jakarta yang bernama ‘Bunga Rampai’ yang
berlokasi di Menteng Jakarta Pusat. Pada saat itu ia menemukan hal tersebut ia
pernah diajak ke tempat tersebut. Ia cukup kaget ketika melihat tempat tersebut
dikarenakan tempatnya yang sangat bagus, dikarenakan tempat yang digunakan
ialah bangunan peninggalan Belanda. Bahkan pelayan yang ada disana pun memakai
pakaian yang rapi seperti kebaya dan tukang parkirnya pun menggunakan pakaian
pada saat zaman perjuangan merebut kemerdekaan. Dan hal yang disukai oleh Raisa ialah ada
orang yang memainkan piano ditempat tersebut “kan biasanya kalo direstoran ada
piano cuman didiemin aja nah kalo ini dimainin”. Menurut raisa tempat tersebut
sangat jarang ada di Jakarta dan juga interior tempat tersebut yang sangat
menarik sebagai mahasiswa Arsitektur Interior.
Ketika ia berbicara soal acara yang di inginkan untuk
dilakukan di Kota Jakarta ialah pemda bisa membuat sebuah event “contoh bandung
kan sekarang walikotanya ridwan kamil dia bisa bikin bandung lebih hidup dan
event yang ada itu setiap minggu dan gua ngiri kenapa itu gaada dijakarta” Dan
juga menurut ia festival yang diadakan di Kota Bandung tidak fokus hanya kepada
satu tempat, tetapi menyebar diseluruh kota tidak seperti Jakarta yang hanya
fokus satu tempat seperti Monas saja. Event yang bisa dibuat menurut ia
festival makanan maupun minuman terutama kopi yang merupakan salah satu hobi
Raisa. Ia pun cukup menyesal pada saat itu tidak datang ke festival kopi yang
ada disebuah tempat berbelanja yang berlokasi di Kuningan dikarenakan ia telat
mengetahui informasi tersebut.
Jakarta menurut Raisa masih bisa berkembang jika dilakukan
dengan niat oleh pemerintah dan masyarakatnya. Dikarenakan ia pernah belajar
dalam salah satu mata kuliah ia diminta dosennya untuk membuat sebuah taman
yang berlokasi di Taman Cut Meutia dan jika itu bisa terealisasi maka akan
sangat menyenangkan melihat Jakarta. Bahkan senior ia pernah mengikuti
sayembara dalam mendesain kota tua yang mana untuk mengantisipasi naiknya
permukaan air laut pada tahun 2050. “Jakarta masih bisa berkembang tergantung
gimana kita mau ngubahnya dan usahainnya aja” ia pun menyarankan untuk
pemerintah daerah melibatkan banyak arsitek-arsitek muda dalam mendesain
Jakarta. “kalo ngeliat Jakarta sekarang sih berubah, tapi berubahnya masih
nanggung” pernyataaan ini menutup wawancara saya kali ini dengan Raisa Nafila.
No comments:
Post a Comment