Perempuan yang akan saya wawancara kali ini adalah Amanda
Junisa Siregar atau biasa dipanggil oleh teman-temannya dengan panggilan Mandy.
Ia sedang menempuh pendidikan di Universitas Indonesia International dengan
jurusan Hukum, sedangkan responden saya kali ini bertempat tinggal didaerah
Jakarta Selatan. Menurut Mandy leisure time adalah waktu luang yang bisa
digunakan untuk menyenangkan diri “kita nonton tv termasuk leisure time”. Hal
yang biasa dilakukan Mandy pada saat leisure time ialah keluar rumah bersama
teman atau keluarga, tetapi ketika tugas kuliah yang ada sedang menumpuk, maka
ia menghabiskannya dengan bersantai di rumah. Jika ia pergi bersama teman
dihari sabtu maka tujuannya ialah mencoba tempat makan baru sedangkan jika
bersama keluarga dihari minggu maka ia makan dengan menu yang cenderung makanan
Indonesia.
Salah satu tempat favorit yang dikunjungi oleh Mandy dan
teman-temannya adalah Union, dan FJ 0n 7. Hal ini dikarenakan menurut dia
ditempat seperti itu lebih enak buat ngobrol dan duduk lama bersama temannya,
dan juga biasanya ada live music yang mana akan menyenangkan ketika kita
nongkrong ditempat seperti itu. Menurut ia berbeda jika kita makan ditempat
makan biasa dikarenakan biasanya tempat makan yang biasa tidak menghadirkan kenyamanan
saat kita bersantai bersama teman-teman. Tetapi pada saat hari minggu, ia pun
biasa mengerjakan tugas yang diberikan oleh kampus “kalo hari minggu biasanya
pagi-pagi gua ngerjain tugas, tapi kalo misalkan sampe siang belum selesai gua
males diajakin pergi sama keluarga gua, soalnya daripada tugas itu ngeganggu
gua dibesoknya”.
Mandy biasanya juga suka melakukan aktivitas bermain Golf,
tetapi hal ini jarang dilakukannya dikarenakan jadwal kuliah yang cukup sibuk
dan juga sulit untuk mengajak teman-temannya bermain golf dikarenakan aktivitas
mereka pun yang sudah sibuk juga seperti Mandy.
Annoying experience yang pernah dialami Mandy ialah ketika
berkunjung ke satu restoran yang bernama one hundred berada di Hotel Atlet
Century Park Senayan. Pada saat itu ia melihat price listnya yang cukup mahal,
maka ia hanya memesan menu appetizer saja yaitu calamari. Pada saat itu
ekspektasi yang ada dipikiran ia jika restorannya sudah bagus maka penyajian
makanannya pun juga akan bagus. Tetapi yang dialaminya berbeda dengan apa yang
sudah diekspektasi oleh Mandy “yaudah calamarinya cuman kaya lo ada dirumah aja
selesai goreng taro dipiring terus masih sangat berminyak dan servisnya juga
kurang bagus” Pada akhirnya masalah yang ada hanya disimpan oleh Mandy didalam
hati, dikarenakan menurut Mandy mungkin saja tempat yang ada belum secara luas
dipublikasikan dan juga masih baru yang mana masih banyak butuh penyempurnaan.
Hal yang suka dilakukan oleh Mandy ialah berkumpul dengan
teman-temannya. dikarenakan menurut ia ketika kita berkumpul secara bersama
maka kita bisa berbicara lebih banyak dari biasanya. Hal ini dipengaruhi juga
yang dirinya sudah menjadi mahasiswi, menurut ia ketika sudah menjadi mahasiswi
maka akan lebih sulit bertemu dengan temannya yang berbeda universitas. Ia pun
mengakui jika masih sering bertemu dengan temannya yang satu SMA ataupun SMP.
Ketika moment itu datang maka yang dilakukan adalah sharing dan cerita-cerita
tentang kehidupannya masing-masing sekarang. “dikarenakan gua lebih suka socializing
sama orang jadinya gua lebih sering ngabisin waktu gua buat ngobrol sama
temen-temen gue bisa gua lakuin pas kuliah tapi gak intim gitu ngobrolnya”
Ketika ia memilih menghabiskan liburan di Jakarta ataupun
luar kota Mandy lebih memilih luar kota. Dikarenakan menurut dia jika kita
liburan ke luar kota maka kita akan lebih excitement
untuk menjalan aktivitas-aktivitas yang ada. Bahkan jika aktivitas-aktivitas
yang ada diluar kota terdapat di Jakarta, Mandy tetap lebih memilih
melakukannya diluar kota. Dikarenakan menurut Mandy jika melakukannya di
Jakarta maka ia akan merasa malas untuk melakukan aktivitas tersebut. Menurut
mandy jika di Jakarta, maka aktivitas dia maupun tugas sehari-hari akan tetap
teringat oleh dia yang menyebabkan ia tidak bisa menikmati liburannya.
Menurut mandy mall itu ialah tempat konsumerisme, misalkan
kita duduk saja disebuah café maka kita harus mengeluarkan uang lagi untuk bisa
duduk bersantai. Mandy pernah menjadi seorang panitia dengan tema acara
“Jakarta Moral Movement” tetapi ia pun menganggap acara seperti itu ketika
diadakan di Jakarta hanya akan menjadi sebuah “trend” ataupun segmented bagi
orang-orang yang sudah berkecimpung disitu saja “orang-orang yang biasa ke mall
buat nongkrong juga gak bakal kesitu”. Yang bisa dicontohkan ialah kegiatan
bersepeda, memang jika orang yang sudah mencintai sepeda akan tetap melakukan
aktivitas tersebut, tetapi bagi orang lain yang hanya mengikuti trend hal itu
sudah berubah lagi sesuai dengan trend yang ada saat ini ataupun kembali ke
aktivitas biasanya.
Dalam memilih tempat liburan Mandy juga biasanya mendapatkan
saran dari temannya, tetapi ada hal menarik disini. Satu saat ia pernah
bercerita ke temannya bahwa ia akan liburan ke Milan, tetapi menurut temannya
Milan itu tidak banyak tempat yang bisa dikunjungi, alhasil Mandy pun hanya
memesan hotel untuk 2 malam di Milan. Hal yang mengejutkan ialah ketika ia
berkunjung kesana hal yang dikatakan oleh temannya itu salah. Milan mempunyai
tempat-tempat yang bagus dan menarik bahkan menurut ia ada sebuah taman yang
sangat bagus, semenjak hari itu pun ia menganggap suatu tempat tidak bisa
dibilang bagus atau jelek sampai kita menjelajahinya sendiri. Mandy pun juga
mengatakan bahwa ketika memilih tempat liburan ia juga cenderung memilih tempat
yang dimana ia bisa berjalan kaki, menurut ia Jakarta sekarang ini sudah tidak
layak dimana orang dapat berjalan kaki dan menikmatinya dikarenakan trotoar
yang makin diperkecil dan juga suasana yang tidak nyaman. Ia pun mengeluhkan
dengan bangunan sejarah yang ada di Jakarta tidak dirawat dengan baik dan
menganggapnya sebagai harta seperti yang dilakukan di luar negeri. Seharusnya
pemerintah menjaga bangunan sejarah yang ada untuk rakyat Jakarta maupun
Indonesia mengingat sejarah mereka “Sejarah itu adalah sesuatu yang membuat
kita dihari sekarang” inilah kata untuk mengakhiri wawancara saya kali ini
dengan Mandy
No comments:
Post a Comment